Suatu kejadian perbedaan pendapat dengan rekan kerja yang terjadi pada saat
bekerja telah membuat saya sedikit berfikir untuk dapat berintropeksi diri
dari kesalahan, keakuan dan sedikit ego diri.
Terkadang kita sebagai manusia merasa kita yang paling benar, dan kita
mungkin pernah meremehkan pendapat, atau saran dari orang, terutama dari
orang yang kita anggap lebih rendah status sosialnya, Atau seorang yang baru
kita kenal.
Kerap ketika kita menjadi seorang pemimpin sering muncul keangkuhan pribadi
dalam menerima pendapat dan kritik, dan kita meremehkan anak buahnya,
padahal sesorang disebut pemimpin jika dia memiliki anak buah.
Sering juga kita mengabaikan hati nurani, dalam pengambilan keputusan,
sebenarnya perbedaan pendapat adalah suatu anugrah yang patut disukuri,
karena dengan perbedaan pendapat kita bisa memiliki banyak pilihan
keputusan, atau alternative penyelesaian masalah.
Sering kita sakit hati ketika ide atau gagasan kita tidak diterima oleh
sahabat, rekan kerja, rekan bisnis, keluarga, dan suatu hubungan interaksi
social lainnya. Coba kita berfikir positif jika pendapat kita belum dipakai,
mungkin pendapat orang lain lebih tepat untuk meyelesaikan permasalahan.
Dengan kita bisa menerima pendapat atau pandangan orang lain, dan tidak
maksakan kehendak, adalah cermin dari kedewasaan, kebijaksanaan dari
seseorang, seorang yang sudah berpribadi matang, cenderung akan menghargai
pendapat orang lain, dan orang yang belum dewasa akan cenderung memaksakan
keakuaanya.
Saat persaingan dunia kerja, atau sebagai penunjukan keeksistensian
seseorang, terkadang sesorang dengan tak mau mengalah ingin pendapatnya
dihargai, dan diakui sebagai ide miliknya.Sering saya lihat karena perbedaan
pendapat orang berkelahi fisik, atau saling mendendam dan berniat untuk
saling menjatuhkan. Hal tersbut kurang lah bermanfaat, yang terjadi adalah
suatu kerusakan, dan sikap saling memusuhi.
Seperti sifat asli bangsa Indonesia yang suka bermusyawarah untuk mufakat
yang saat ini sudah jauh ditinggalkan, dengan banyaknya pendapat berbeda
juga bisa menginspirasi munculnya ide baru hasil penggabungan fisi beberapa
orang yang ada.
Jadi kenapa tidak kita bergabung bersama untuk mendapat ide yang lebih baik,
atau menghargai ide orang lain saat ide kita tidak diterima. Tetapi kita
juga janganlah congkak ketika ide kita diterima. Mari kita saling menghargai
perbedaan pendapat diantara kita. Karena manusia terdiri dari banyak
pemikiran. Dan mari kita buat perbedaan menjadi hal yang menyatukan.
" Bersifat lapang dada saat ide kita tidak diterima adalah sebuah proses
kematangan diri "
" Menghargai perbedaan pendapat adalah sangat bijaksana"
Erwin Arianto
Saturday, June 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment