Beberapa teknologi yang dibangun dengan dana besar dan paling banyak dipublikasikan pada 10 tahun terakhir ini berakhir dengan kegagalan. Banyak perusahaan-perusahaan teknologi kelas dunia yang mendominasi pasar kehilangan market share-nya karena produk andalannya tidak bisa diterima pasar atau menyerah dalam persaingan bisnis sejenis. Baru-baru ini Time Magazine merilis 10 kegagalan terbesar dalam bisnis berbasis teknologi ini. Beberapa di antaranya mungkin terdengar familiar di sini.
Microsoft Windows Vista
Vista dirilis ke seluruh dunia pada tanggal 30 januari 2007. Vista hingga saat ini masih merupakan generasi terbaru dari produk andalan perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia itu. Vista dibangun untuk memperbaiki keamanan dari sistem operasi yang paling banyak digunakan pada PC di seluruh dunia. Tetapi ternyata kebanyakan review menyebutkan bahwa fitur kemananannya tidak lebih baik dari pendahulunya. Vista juga diketahui tidak kompatibel dengan sejumlah PC yang lebih tua sehingga membatasi user-user yang menghendaki upgrade dari Windows versi sebelumnya, XP. Lebih banyak lagi analis yag menyebutkan Vista bejalan lebih lambat di PC daripada XP. Semua faktor ini membuat Vista dianggap tidak lebih baik dari pendahulunya itu. Menurut penelitian research site Net Applications, untuk global share, hingga bulan terakhir Vista tercatat baru digunakan oleh 24% pengguna PC. Justru Windows XP masih menguasai 62% market-share, sementara OS X dari Apple 9%. Saat Vista dirilis, PC Magazine menyebutnya "produk yang menarik" dan bukannya "wajib dibeli". Micosoft baru-baru ini mengumumkan penurunan pendapatan pada quarter pertama 2009 untuk pertama kalinya dalam 23 tahun. CNNMoney menyebutkan: "Vista yang dirilis awal 2007 tidak pernah memenuhi harapan perusahaan. Penjualan pada divisi yang memproduksi Vista turun hingga 16% pada quarter sebelumnya. Respon user ternyata diluar perkiraan, dan kebanyakan departemen IT masih mempertahankan menggunakan XP." Microsoft akhirnya menggenjot penerus Vista, Windows 7 untuk siap dirilis dan dipasarkan menjelang akhir tahun ini.
YoutTube
YoutTube
Siapa yang tidak kenal YouTube? Situs berbagi video ini merupakan yang terbesar di dunia. Menurut comScore.com, 99,7 juta mata menonton 5,9 miliar video-video yang ada di Youtube.com di Amerika Serikat sepanjang Maret 2009. Google membeli YouTube.com pada bulan November 2006 dengan harga 1,6 miliar dollar. Pembelian ini beresiko karena sepertinya investasi Google ini tidak akan pernah kembali. YouTube ternyata bukan model yang dibuat untuk menjual iklan atau konten premium berbayar, meski memiliki jumlah konten dan pemirsa yang besar. Kebanyakan konten video di YoutTube kualitasnya rendah sehingga para marketer enggan untuk menggunakannya untuk beriklan. Google telah menyatakan bahwa keuntungan YouTube bukanlah dari segi uang (Google menyebutkannya dengan "not material"). Forbes mengestimasi penjualan YouTube pada tahun 2008 adalah sebesar 200 juta dollar. Bear Stearns menyebut penghasilan domestik YouTube di tahun 2008 di angka 90 juta dollar. Belakangan, Credit Suisse memperkirakan YouTube akan kehilangan 470 juta dollar tahun ini akibat biaya storage
dan bandwith yang dibutuhkan untuk menjalankan site YouTube. Analis yang sama menyebutkan YouTube masih menghasilkan 240 juta dollar tahun ini, tapi itu hanya naik 20% dari tahun 2008. Kalaupun analisis ini benar, YouTube harus berjuang mendapatkan penghasilannya tiga kali lipat untuk mengembalikan modalnya. New York Times belum lama ini menuliskan: "YouTube, bersama media lainnya seperti MySpace, Facebook, dan Twitter, terlihat memimpin dalam menghadapi perusahaan-perusahaan media tradisional, tetapi YouTube sepertinya mengalami kesulitan meraih keuntungan dari popularitasnya." YouTube memang besar, tapi gagal meraih sukses.
Zune dari Microsoft
dan bandwith yang dibutuhkan untuk menjalankan site YouTube. Analis yang sama menyebutkan YouTube masih menghasilkan 240 juta dollar tahun ini, tapi itu hanya naik 20% dari tahun 2008. Kalaupun analisis ini benar, YouTube harus berjuang mendapatkan penghasilannya tiga kali lipat untuk mengembalikan modalnya. New York Times belum lama ini menuliskan: "YouTube, bersama media lainnya seperti MySpace, Facebook, dan Twitter, terlihat memimpin dalam menghadapi perusahaan-perusahaan media tradisional, tetapi YouTube sepertinya mengalami kesulitan meraih keuntungan dari popularitasnya." YouTube memang besar, tapi gagal meraih sukses.
Zune dari Microsoft
Pemutar musik digital Zune dirilis bulan November 2006. Microsoft menciptakannya untuk mematahkan dominasi Apple dengan iPod-nya. Apple sendiri berhasil menjual lebih dari 100 juta iPod saat Zune dirilis. Microsoft sendiri mampu menggaet 4 label musik terbesar untuk bekerja sama dengannya. Penjualan pada beberapa bulan setelah dirilis sangat menyedihkan. Bloomberg TV antara bulan peluncurannya hingga paruh 2007 hanya 1,2 juta Zune terjual. Bulan Mei 2008 Microsoft menyebutkan 2 juta pemutar musik digitalnya terjual. Wall Street Journal melaporkan penghasilan dari Zune adalah sebesar 85 juta dollar selama liburan 2008 dibanding dengan 185 juta dollar pada periode yang sama tahun 2007. Sementara iPod selama kuarter terkhir 2008 meraup 3,37 miliar dollar. Microsoft, yang mulai merambah ke bisnis hardware, seperti halnya produsen-produsen lain di dunia tentunya menghabiskan dana sangat besar untuk biaya marketing untuk Zune, yang pada akhirnya gagal total untuk mengambil pasar iPod.
PALM
PALM
Palm merupakan produsen device wireless potabel sekaligus sistem operasi untuk device portabel dan desktop. Palm merilis Palm Pilot tahun 1996 sebagai personal organizer diikuti Palm V yang dirilis tahun 1999. Smartphone Palm Treo diproduksi Handspring yang diakuisisi oleh Palm. Pada kuarter terakhir September 2005 Palm berhasil menjual 470.000 unit Treo, naik 160% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Saat itu 3 produsen yang mendominasi pasar smartphone adalah Palm, Research-In-Motion (RIM, produsen Blackberry), dan Nokia. Tahun 2007 penjualan Treo hanya mencapai 689.000, dibandingkan dengan Blackberry 3,2 juta unit dan iPhone yang baru dirilis Apple Juni tahun itu terjual lebih dari 1 juta unit di kuarter yang sama. Analis menyatakan Palm gagal bersaing karena lambat merespon kebutuhan konsumen akan voice dan data wireless pada satu device. Menurut ZDNet:"Palm tidak memanfaatkan formula sinkronisasi dengan Microsoft Outlook yang banyak diminta konsumen, sementara RIM telah menanamnya di Blackberry". Palm semakin terpuruk akibat berbagai penundaan produk baru. Pre, versi selanjutnya, baru akan dirilis di penghujung tahun ini. Saham Palm diperdagangkan seharga 669 dollar pada tahun 2000 dan saat ini hanya dihargai 11 dollar. Sementara itu market share Apple dan RIM melonjak hingga 200% dan 300% dan meninggalkan Palm sebagai pemimpin pasar smartphone dunia.
HD-DVD
HD-DVD
HD-DVD merupakan satu dari dua format DVD high definition yang ada. Satunya adalah Blue-Ray. Spesifikasi HD-DVD diperkenalkan tahun 2002. Negosiasi di antara perusahaan elektronik untuk menggunakan hanya satu produk untuk menjalankan disk-disk high definition berakhir dengan tidak adanya konsensus mengenai royalti. HD-DVD dipioniri olrh Toshiba dan NEC dan pertama dirilis ke publik tahun 2006. Saat pertama kali dirilis penjualannya sempat mengungguli Blue-Ray. Analis indistri mengatakan Toshiba kehilangan hampir 1 miliar dollar untuk mensupport HD-DVD hingga dihentikan pada tahun 2008. Ada sejulmah alasan kenapa HD-DVD akhirnya menyerah terhadap Blu-Ray, yang dikomandani oleh Sony (SNE). Terutama adalah karena Sony berhasil meyakinkan studio-studio film utama dunia untuk merilis film-film mereka dalam format Blue-Ray. Sony diuntungkan sebagai pemilik salah satu studio film utama dunia. Analis percaya bahwa ketika Sony berhasil meyakinkan Warner Bross untuk mengadopsi Blue-Ray secara eksklusif, tamatlah sudah HD-DVD. Toshiba punya penjelasan soal penyebab kegagalan ini, salah satunya adalah bisnis download video digital yang menggerus penjualan piringan disk HD-DVD. Penjelasan ini dianggap kurang mengena karena tentunya hal ini akan menggerus pula penjualan Blue-Ray. Pukulan besar terakhir bagi HD-DVD adalah ketika jaringan toko raksasa Amerika Wal-Mart memutuskan untuk tidak lagi menjualnya. Satu hal yang pasti, Sony terus menggelontorkan uangnya demi Blue-Ray meski masa depan disk high definition masih belum jelas, dan resiko ini belum berakhir mengingat piringan high definition hingga saat ini masih belum diterima secara luas di dunia.
Iridium
Iridium
Iridium merupakan perusahaan telpon satelit global yang ditukangi oleh Motorlla dan mengumumkan bangkrut pada tahun 1999 setelah menghabiskan biaya 5 miliar dollar untuk membangun infrastruktur satelit untuk menyediakan layanan telpon wireless di seluruh dunia. Saat itu merupakan salah satu dari 20 kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika. Agar sistem ini bekerja dibutuhkan 66 satelit. Pembangunan sistem raksasa ini memaksa perusahaan gagal bayar atas hutang sebesar 1,5 miliar dollar. Layanan yang diberikan hanya mampu menarik minat 10.000 pengguna yang antara lain disebabkan karena kesulitan teknis pada handset pertama Iridium. Perusahaan sendiri menargetkan 500.000 pengguna dalam tahun itu, tetapi layanan mereka sangat mahal sementara di banyak negara bisnis ponsel (berbasis BTS) mulai dibangun dan populer. Handset iridium berharga 3.000 dollar (30 juta lebih) dengan biaya talk-time 5 dollar (50 ribu) per-menit. Ponsel berbasis BTS yang memanfaatkan jaringan GSM meski tidak tersedia secara global terbukti jauh lebih murah. Disamping itu keterbatasan sinyal satelit yang meski meliputi seluruh dunia tetapi tidak bisa ditangkap di dalam mobil yang bergerak, dalam bangunan, dan banyak lokasi perkotaan lainnya membuat Iridium tidak populer.
List selengkapnya dari 10 kegagalan dalam bidang teknologi dekade ini bisa Anda baca selengkapnya di sini. Meski dianggap "gagal" bukan berarti produk-produk di atas tidak berkualitas atau gagal secara teknis. Produk-produk tersebut dihasilkan dari tangan-tangan dingin engineer perusahaan-perusahaan teknologi tinggi terkemuka di dunia yang tidak diragukan lagi reputasinya. Beberapa produk di atas mungkin sedang Anda gunakan dan tidak ada masalah. Tapi dari sisi bisnis, hitung-hitungan untung rugi adalah di atas segala-galanya.
List selengkapnya dari 10 kegagalan dalam bidang teknologi dekade ini bisa Anda baca selengkapnya di sini. Meski dianggap "gagal" bukan berarti produk-produk di atas tidak berkualitas atau gagal secara teknis. Produk-produk tersebut dihasilkan dari tangan-tangan dingin engineer perusahaan-perusahaan teknologi tinggi terkemuka di dunia yang tidak diragukan lagi reputasinya. Beberapa produk di atas mungkin sedang Anda gunakan dan tidak ada masalah. Tapi dari sisi bisnis, hitung-hitungan untung rugi adalah di atas segala-galanya.
0 comments:
Post a Comment